Indra Dwi Prasetyo

Kajian Ramadhan #3: Berjuang dari Aib Menuju yang Gaib

Kajian Ramadhan Aib menjadi Gaib

“Sangatlah dungu orang yang menginginkan terjadinya sesuatu pada suatu waktu yang tidak dikehendaki Allah”- (Al-Hikam)


Dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan pada dilema diri dimana menuntut kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, namun pada faktanya kita tidak memperolehnya. Misalnya, jabatan, beasiswa, jodoh yang kita dambakan dan sejenisnya.

Dalam hal ini, kita membela diri dengan sudah sering berdoa sebelumnya agar harapan kita terkabul. Padahal, kita keliru dalam menyikapi pengabulan doa. Ini disebabkan karena kita tidak menakar kedudukan kita sendiri di hadapan Allah, namun sebaliknya, kita mempertanyakan kedudukan Allah di sisi kita.

Kehadiran-Nya yang nyata dan jelas tertutup oleh khayalan kita semata. Padahal, apa yang kita inginkan senantiasa terkabulkan, namun dengan kadar-Nya, bukan menurut kadar kita.

Dalam nasihat yang berbeda, jika Allah SWT berkehendak, jangankan satu permintaan, lebih dari satupun akan Allah mampukan asal itu memang merupakan jalan-Nya.


“Jangan engkau meminta kepada Allah untuk dikeluarkan dari satu kondisi guna dipekerjakan pada kondisi lain. Sebab, jika memang menghendakimu tentu Dia akan memperkerjakanmu tanpa harus mengeluarkanmu (Allah SWT memampukan kita mengerjakan semuanya) – (Al-Hikam)


Dari sini kita belajar, bahwa kehidupan adalah tentang bagaimana kita menerima setiap episode hidup dengan penuh kesabaran, syukur, taubat dan tawakal. Bisa jadi, apa yang kita dambakan bukan merupakan pilihan terbaik di ujungnya, namun, apa yang tidak kita fikirkan justru menjadi pilihan terbaik bagi kita.

Dalam menyikapi hal semacam ini, kesadaran diri kita untuk menyertakan Allah SWT dalam setiap awal dan akhir memang sangat dibutuhkan. Maka, dengan sikap berserah diri dengan setiap keputusannya, Insyaallah, setiap episode dalam hidup kita akan mampu kita jalankan sesuai dengan kemampuan kita.

“Di antara tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah SWT sejak permulaan”- (Al-Hikam)


Melbourne, 19 Mei 2018

Sumber: El-Hasany, I. S. (2015). Al-hikam: Untaian hikmah Ibnu Athaillah. Jakarta: Zaman.

Share now
Share on whatsapp
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on email
Related articles

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top